IQchỉ là một yếu tố góp phần tạo nên thành công mà thôi, bởi ngày nay người ta muốn coi trọng chỉ số EQ hơn là IQ. 2. Chỉ số EQ. Chỉ số EQ viết tắt của từ Emotional Quotient có nghĩa là chỉ số cảm xúc. Chỉ số này dùng để đánh giá khả năng sáng tạo và óc tưởng
In 2019, eight students tied for the top spot at the Scripps National Spelling Bee, an unprecedented phenomenon. These 12- to 14-year olds seemed like they could keep going indefinitely beyond the stipulated three-hour mark, spelling words such as callejón’ and omphalopsychite.’ All contestants had survived several hours under warm camera lights, Twitterati comments, analyst ratings of their style. One of the contestants stumbled back, drained, after spelling the last word correctly. Others had tears in their eyes. Spelling bee champions are often cited for their high academic achievement and IQ. But this grueling final round went much beyond academics, challenging contestants on multiple dimensions. Howard Gardener put forth the Multiple Intelligences theory in his 1983 book, Frames of Mind. Gardner argued that multiple intelligence dimensions lend a unique cognitive profile for each individual, positing eight frames of mind verbal, mathematical, spatial, kinesthetic, musical, intrapersonal, and naturalist. More recently, a new vocabulary has emerged for individual competencies with a range of “quotients”—along with IQ, we now also have EQ, CQ, AQ, and SQ. Here’s a quick primer on these terms so you can put your best foot forward and help others harness their strengths. Intelligence Quotient or IQ signifies mental potential and academic ability. Intelligence measurement methods exist since the late 19th century, and in 1912, German psychologist William Stern came up with the formula “ratio of mental age to chronological age times 100” to measure IQ. Over time, having a high IQ came to be considered a mark of brilliance—the most cited examples being Albert Einstein and Stephen Hawking, both with an IQ score of 160. Mensa, which means table’ in Latin, is a society that recognizes individuals whose IQ belongs to the top 2% of the population, and over time, Mensa entry has become the highest bar for proving your intelligence. IQ was deeply ingrained within our academic assessment and hiring/ promotion systems for a long time. But it is now being tested as not being the only valid assessment measure. Thinkers like Angela Duckworth posit that the greatest predictor of academic success is not intelligence, but rather self-discipline. The ability to manage yourself has become the new measure of assessing competence in the 21st century, giving rise to a focus on EQ, CQ, AQ, and SQ. Emotional Quotient or EQ made waves in the 1990s with its founding fathers John D Mayer and Peter Salovey who created a framework for emotional intelligence 1990. Daniel Goleman championed the concept in his 1995 book, Emotional Intelligence. EQ is the ability to understand your own and others’ emotions, and to use emotional information to guide thinking, behavior, and interpersonal relationships. Unlike IQ which is deemed to be something you are born with, EQ can be acquired. Want to know how to nurture your EQ? Travis Bradberry’s Emotional Intelligence can offer you some pointers. Diverse companies such as Nike, Ford, Boeing, Wipro, and Dabur have embraced the Spiritual Quotient SQ as part of their managerial vocabulary. Danah Zohar and Ian Marshall’s pioneering 2001 book on the subject created awareness around what is considered our most fundamental intelligence. Building a foundation of trust and happiness is now considered important for organizational as well as individual success. Above all, educational institutions and corporates believe that individuals with a high SQ are able to put the interests of others ahead of personal interests and have come to value SQ in a VUCA volatile, uncertain, complex, ambiguous environment. In a 2015 PwC survey of more than a 1000 CEOs, a number of them cited curiosity and open-mindedness as leadership traits that are becoming increasingly critical in our present turbulent times. This is partly because curious leaders lay a strong inquisitive foundation for the company, encouraging a culture of innovation. Indeed, a 2014 Harvard Business Review article introduced the concept of a Curiosity Quotient CQ. Individuals with higher CQ are more desirable in education systems and workplaces because they are inquisitive and open to new experiences, more tolerant of ambiguity, and therefore capable of producing simple yet nuanced solutions to complex problems. The latest buzzword in education and business is Adaptability Quotient AQ. Adaptability will become increasingly important to our future with AI and ML changing the nature of work. PwC’s Adapt to Survive studies over diverse geographies measured talent adaptability scores and found the Netherlands to be the top scorer, while India had the lowest score. The business case is clear adaptability can unlock up to USD 130 billion in additional productivity, according to PwC. “Continuous learning lies at the heart of thriving,” says the 2017 World Economic Forum report. In this spirit, we should focus our energies on developing a wide range of quotients.’ Perhaps our multiple intelligences can help us navigate a path through the artificial intelligence workscape, where machines and humans will cohabit and collaborate. What do you consider to be your strongest “quotient” and how can you leverage it in your education and career?
IQadalah ukuran kecerdasan intelektual, EQ adalah ukuran kecerdasan secara emosional seseorang, sedangkan SQ adalah ukuran kecerdasan dari segi "spiritual". Ketiganya memiliki aspek atau kategorinya masing-masing. Kamu bisa mengembangkan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan tiga jenis kecerdasanmu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pola atau model pendidikan dengan mengembangkan IQ intelligent quotient yaitu menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengolah, menguasai lingkungan, dan bertindak secara terarah. EQ emotional quotient yaitu kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, dan mengontrol emosi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. SQ spiritual quotient yaitu kecerdasan untuk mengembangkan kapasitas seseorang dalam mencari makna, visi, dan nilai hidupnya. Dan terakhir RQ Religious Quotation yaitu, ketrampilan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan semua aturan agama yang dianutnya. Dalam kehidupan modern ini tidak dapat hanya mengandalkan IQ saja sebab ada banyak hal yang secara logika tidak benar, tetapi perasaan menyatakan bahwa itu benar, karena itulah diperlukan kecerdasan akal didampingi kecerdasan emosional. Kecerdasan emosi itu berakar dalam hati nurani yang amat mendalam dan kesadaraan diri. Ada 3 komponen dari EQ yaitu a. Kecerdasan emosi yang akan mengantar peserta didik memiliki kemampuan memanfaatkan nilai-nilai luhur dan mengambil keputusan dalam kehidupan Penilaian diri, yang akan mengantarkan peserta didik memiliki kemampuan belajar dari Percaya diri, yang akan mengantar peserta didik memiliki kemampuan dan keberanian menyatakan kebenaran Goleman, 1999 63. Lihat Pendidikan Selengkapnya
PeranIQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar. 20.25 6 comments. 1. IQ (Intellegence Qoutient) Kecerdasan intelektual adalah syarat minimum kompetensi diartikan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marthen Pali, 1993).
Dari namanya, ketiganya memang serupa. Namun, IQ, EQ, dan SQ memiliki perbedaan yang signifikan. Satu-satunya persamaan antara IQ, EQ, dan SQ adalah ketiganya digunakan sebagai ukuran kecerdasan seseorang. Lalu, apa saja perbedaan IQ, EQ, dan SQ? Yuk, kita bahas selengkapnya dalam artikel ini! © Intelligent Quotient IQ © Salah satu tes kecerdasan yang paling sering diperbincangkan adalah tes intelligent quotient IQ. IQ merupakan hasil pengukuran dari kecerdasan kristal, yaitu kecerdasan yang terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup. IQ menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengolah, menguasai lingkungan, dan bertindak secara terarah. Biasanya, IQ memiliki kaitan yang erat dengan pemecahan masalah logika, matematis, dan strategis. Faktor genetik memiliki peran yang besar dalam pembentukan IQ. Maka, umumnya tingkat IQ seseorang tidak jauh berbeda ketika masih kecil hingga dewasa, seperti dikutip dari Kompas. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal lain yang memengaruhi tingkat kecerdasan intelektual seseorang, seperti lingkungan dan ilmu pengetahuan yang didapat selama proses akademik. Menurut psikolog Harvard Howard Gardner, ada delapan jenis IQ manusia, seperti dikutip dari Very Well Mind. Kedelapan jenis IQ itu adalah sebagai berikut. Kecerdasan linguistik verbal-linguistic Kecerdasan matematik atau logika logical-mathematical Kecerdasan spasial visual-spatial Kecerdasan kinetik dan jasmani bodily-kinesthetic Kecerdasan musikal music-rhythmic and harmonic Kecerdasan interpersonal interpersonal Kecerdasan intrapersonal intrapersonal Kecerdasan naturalis naturalistic Emotional Quotient EQ © Banyak orang berpendapat bahwa emotional quotient EQ lebih penting daripada IQ dalam dunia kerja. Dikutip dari Bobo, EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, dan mengontrol emosi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Kecerdasan emosional ini juga berbicara tentang perasaan diri sendiri dan orang lain, empati, cinta, motivasi, serta kemampuan menanggapi berbagai situasi yang ada. Hal-hal ini sangat penting dalam dunia kerja. Faktanya, kamu tidak akan bekerja sendiri. Kamu akan berurusan dengan banyak pihak, seperti rekan kerja, atasan, hingga klien. Untuk itu, diperlukan kecerdasan emosional yang baik agar kamu bisa menjalin kerja sama yang baik pula. Salah satu perbedaan IQ, EQ, dan SQ adalah dari berbagai kategorinya. Jika IQ memiliki delapan kategori, EQ memiliki lima kategori utama, seperti dikutip dari Psych Central. Lima kategori EQ adalah sebagai berikut. Self-awareness kesadaran diri Self-regulation mengatur emosi Motivasi Empati Kemampuan bersosialisasi IQ tidak selalu sejalan dengan EQ. Seseorang yang memiliki IQ rendah bisa saja memiliki EQ yang amat tinggi. Di samping itu, EQ juga bukan bawaan sejak lahir. EQ dapat diasah, diperkuat, dan diajarkan kapan saja melalui pendidikan karakter, memahami perasaan orang lain, dan sebagainya. Spiritual Quotient SQ Selain IQ dan EQ, ada satu kecerdasan lainnya yang jarang dibahas, yaitu spiritual quotient SQ. Menurut Psychreg, SQ justru merupakan kecerdasan seseorang yang paling mendasar. Mereka mendefinisikan SQ sebagai kecerdasan untuk mengembangkan kapasitas seseorang dalam mencari makna, visi, dan nilai hidupnya. Dengan memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, seseorang bisa bermimpi dan berusaha keras untuk menggapainya. SQ mendorong seseorang untuk mengeksplorasi dirinya agar bisa menemukan dan mengembangkan potensi terbaik hingga akhirnya hidup pun menjadi lebih bermakna. Seperti yang telah Glints sebutkan pada bagian sebelumnya, salah satu perbedaan IQ, EQ, dan SQ adalah kategori atau aspeknya. Dalam SQ, ada tiga aspek yang harus kamu perhatikan, yaitu sebagai berikut. Responsibility atau Tanggung jawab Humility atau Kemanusian Happiness atau Kebahagiaan Perbedaan IQ, EQ, dan SQ © Dari penjelasan Glints di atas, kamu bisa menarik kesimpulan dari perbedaan IQ, EQ, dan SQ. IQ adalah ukuran kecerdasan intelektual, EQ adalah ukuran kecerdasan secara emosional seseorang, sedangkan SQ adalah ukuran kecerdasan dari segi “spiritual”. Ketiganya memiliki aspek atau kategorinya masing-masing. Kamu bisa mengembangkan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan tiga jenis kecerdasanmu. Nah, itulah perbedaan antara IQ, EQ, dan SQ. Sekarang kamu sudah lebih paham, bukan? Biasanya, banyak sekolah formal mengadakan tes IQ, EQ, dan SQ bagi para siswanya. Dengan begitu, sekolah berharap para siswa bisa mengenal dirinya lebih dalam melalui berbagai jenis kecerdasan tersebut. Jika kamu tertarik untuk mempelajari ketiga tes kecerdasan ini lebih dalam, kamu bisa baca artikel tips kantor lainnya. Klik di sini dan baca sekarang juga! What Is Spiritual Quotient? What is Emotional Intelligence EQ? Selain IQ, Ada EQ dan AQ Juga, lo! Cari Tahu Perbedaannya Perbedaan IQ dan EQ yang Perlu Kita Ketahui Gardner's Theory of Multiple Intelligences
ImplementasiIQ, EQ, SQ, AQ, dan CQ Intelligence Quotient (IQ) Sukardi menyatakan ada beberapa pengertian IQ atau Inteligence Quotient, antara lain: yang disampaikan Wechsler bahwa inteligensi adalah kemampuan bertindak dengan menetapkan suatu tujuan, untuk berfikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan sekitarnya secara
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Pengertian » Pengertian IQ, SQ, dan EQ Beserta Keterkaitannya Oktober 15, 2018 1 min readPenjelasan Singkat Mengenai IQ, SQ, dan EQ – Mungkin banyak orang terutama bagi orang tua ingin mempunyai anak yang pintar dan juga cerdas. Kedua kata tersebut “Pintar dan Cerdas” pastinya tidak lepas dari apa yang namanya IQ atau Intelligence Quotient. Menang IQ menjadi tolak ukur bagi kepintaran seseorang, tapi hal tersebut bisa benar dan juga bisa salah. Karena IQ juga masih dipengaruhi oleh apa yang namanya Spiritual Quotient SQ, dan juga Emotiona Quotient EQ. Lalu apa itu IQ, SQ, dan EQ beserta keterkaitannya, berikut penjelasan IQ, SQ, dan EQIntelligence Quotient IQ atau kecerdasan Intelektual adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah Informasi menjadi Quotient SQ atau kecerdasan Spiritual adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan. Sehingga seorang akan memiliki fleksibiltas dalam menghadapi persoalan di Quotient EQ atau kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang IQ, SQ, dan EQSeseorang yang mempunyai kebermaknaan SQ yang tinggi mampu menyadarlan jiwa sepenuhnya berdasarkan makna yang diperoleh sehingga ketenangan hati akan muncul. Jika hati telah tenang EQ akan memberikan sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi seseorang sudah tenang karena aliran darah sudah teratur, maka seseorang akan dapat berpikir secara optimal IQ sehingga lebih tepat mengambil keputusan. Manajemen diri untuk mengolah hati tidak cukup dengan IQ dan EQ saja, tetapi SQ juga sangat berperan dalam diri manusia sebagai pembimbing kecerdasan sukses tidak hanya cukup dengan kecerdasan intelektual tetapi juga perlu kecerdasan emosional gar merasa gembira, dapat bekerja dengan orang lain, punya motivasi kerja, dan bertanggungjawab. Selain itu kecerdasan spiritual juga diperlukan agar merasa bertakwa, berbakti, dan mengabdi secara tulus, luhurm dan tanpa pamrih. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!
TwelveWhiteRoses • Pengertian Kecerdasan (Intellegens). • Ciri-ciri Mendasar Kecerdasan (Intellegens). • Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan (Intellegens). • Macam-macam Kecerdasan, Meliputi IQ, EQ, SQ, CQ, AQ. • Menurut David Wechsler (1939), kecerdasan sebagai kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dengan tujuan
13 Apr 2018 by Liefa Alkautsar* Assalamualaikum Ayah dan Bunda, adakah di sini yang pernah mendengar AQ Adversity Quotient? AQ adalah salah satu jenis kecerdasan yang baru-baru ini muncul, padahal sejak dahulu kala AQ sudah ada di dalam diri manusia. Jika dulu kita disibukkan dengan seberapa tinggi IQ atau kecerdasan intelektual, maka sekarang kita harus lebih terbuka dan mulai mempertimbangkan EQ, SQ bahkan AQ. Karena kesuksesan tak melulu soal angka di dalam raport atau seberapa besar nilai ulangan. Tapi kesuksesan adalah keseimbangan antara IQ, EQ, SQ dan AQ. Sederhananya gini, gimana kita atau anak kita menjadi orang yang cerdas, berakhlakul karimah, sholeh dan bermanfaat untuk semua. Hem,,, enakkan? Hehehe Ok, yuk kita lihat satu persatu apasih IQ, EQ, SQ dan AQ itu? Kecerdasan intelektual atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan kecerdasan yang dibangun oleh otak kiri. Kecerdasan ini mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis. Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi dengan baik. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain. Orang dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen Dalam teorinya Robert menjawab bahwa kecerdasan Emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan spiritual berhubungan dengan perlindungan dan pengembangan jiwa, yang dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford didefinisikan sebagai “identitas moral dan emosional” serta intensitas dari “energi intelektual dan emosional”. Seorang pakar spiritual mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan menggunakan spiritualisme sebagai cara untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah. Menurutnya kecerdasan spiritual terdiri dari empat kemampuan berikut Mampu mengendalikan tubuh dan benda di sekitar. Mampu mengambil manfaat dan makna dari pengalaman sehari-hari. Mampu memanfaatkan sumber daya spiritual untuk memecahkan masalah. Berbudi luhur. AQ Adversity Quotient adalah kecerdasan seseorang dalam mengatasi tantangan atau kesulitan hidup tanpa merasa putus asa. Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda2 dalam memandang "Adversity" tantangan, kesulitan, hambatan maupun emosi. Hanya individu yang ber AQ tinggi mampu bertahan hidup survive. Jadi, jika ada yang bertanya kecerdasan manakah yang lebih baik? Maka jawabannya adalah TIDAK ADA! Ya, karena semua kecerdasan haruslah berjalan seiring dan saling bersinergi. Orang yang cerdas dan berIQ tinggi tidak akan dihormati jika dia tidak menghormati orang lain. Ataupun orang yang cerdas, pandai bersosialisasi tapi tidak bisa survive menghadapi hidup dan selalu merasa putus asa juga tidak akan bisa bertahan. IQ, EQ, SQ dan AQ ibarat anggota tubuh, saling memberikan manfaat dan haruslah tumbuh bersama agar bisa digunakan sebagaimana fungsinya. Walaupun ada salah satu yang dominan bukan berarti kecerdasan yang lain tidak bisa dioptimalkan. Semoga bermanfaat!!! *Pemerhati Pendidikan Anak Tinggal di Sidoarjo
Yugfbx. 74 314 468 30 229 33 400 218 192
pengertian iq eq aq cq sq