Jakarta - Kalau lagi jalan-jalan ke China, kita akan menemukan banyak sekali kain sutra. Bukti awal ditemukannya kain sutra terdapat di situs budaya Yangshao di Xia, Shanxi, China, ribuan tahun sutra sangat disukai orang-orang. Sebab kualitasnya yang sangat baik dan bernilai jual tinggi. Kain sutra dibuat dari ulat sutra. Benang sutra dihasilkan dari ulat sutra murbei atau bombyx dari Reportase, agar menghasilkan benang sutra, ulat sutra harus diberi daun murbei. Selain daun murbei, ulat sutra tidak bisa menghasilkan serat sutra. Daun murbei merupakan tanaman asli dari China dan bisa ditemukan di daerah beriklim tropis dan sub tropis. Cara memelihara ulat agar menghasilkan kain sutra tidak perlu tempat khusus. Ulat hanya perlu diberi banyak daun murbei. Karena ulat memiliki kebiasaan makan sering. Setelah mereka makan, ulat akan tertidur. Proses ini dinamakan instar. Instar terdiri dari proses 1 hingga pada fase instar 5 ini adalah ulat yang sudah berusia 24 hari. Ketika kulit ulat sudah mengkilap dan transparan, ulat sudah siap dipindahkan ke tempat khusus untuk menghasilkan kepompong. Kepompong merupakan bahan dasar dari benang ini hanya berlangsung selama 8 hari saja. Jika lebih dari itu, kepompong akan berubah menjadi benang sutra dipilih antara yang kualitasnya baik dan tidak. Lalu serat sutra direbus terlebih dulu dengan air panas bersuhu kurang lebih 95 derajat selama 1-2 menit. Proses ini untuk memudahkan mencari serat filamen sutra. Setelah itu, benang dipintal menjadi kain. Jadi deh kain sutranya! Simak Video "Cerita IRT di Polewali Mandar Setia Geluti Budidaya Ulat Sutra" [GambasVideo 20detik] nwy/erd
KOKON atau kepompong ulat sutra memiliki pH atau derajat keasaman yang hampir sama dengan kulit manusia. Ini membuat kokon cocok digunakan untuk perawatan wajah. Hal ini diungkapkan peneliti ulat sutra dari Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lincah Andadari. "Derajat keasamaan yang sama ini, membuat kulit